, ,

Wali Kota Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Kota Tebingtinggi 0,17 Persen untuk Mei 2025

oleh -82 Dilihat
oleh

Wali Kota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih, bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan perwakilan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tebingtinggi, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 secara virtual di Gedung Balai Kota Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Senin (16/6).

Rakor yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) RI, Tomsi Tohir Balaw turut diikuti oleh seluruh kepala daerah, baik Gubernur, Bupati, maupun Wali Kota, serta perwakilan TPID di seluruh Indonesia.

Usai rakor tersebut, Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih mengatakan bahwa untuk Inflasi di Kota Tebingtinggi sendiri, berdasarkan data dari BPS Tebingtinggi, bahwa Indeks Harga Konsumen Kota Tebingtinggi mengikuti data dari IHK Kota Pematang Siantar.

“Pada bulan Mei 2025, tingkat inflasi Kota Pematang Siantar (m to m) sebesar 0,17 persen, sementara inflasi tahun ke tahun (y to y) sebesar 2.77 persen. Kita berharap semua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tebingtinggi untuk tetap memantau perkembangan harga kebutuhan pokok walaupun sudah dilakukan Pasar Pengendalian Harga,” papar Iman Irdian.

Baca Juga : WAKIL WALI KOTA TEBING TINGGI SAMBUT BAIK INSIATIF PANI UNTUK BERSINERGI DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Wali Kota Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Kota Tebingtinggi 0,17 Persen untuk Mei 2025
Wali Kota Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Kota Tebingtinggi 0,17 Persen untuk Mei 2025

Sebelumnya, Sekjen Kemendagri RI Tomsi Tohir Balaw secara tegas menginstruksikan seluruh Pemerintah Daerah yang belum mengimplementasikan program-program tersebut untuk segera melaksanakannya.

“Kami mohon untuk atensinya, ini program prioritas Bapak Presiden, memiliki dampak hukum atau sanksi bagi kepala daerah yang tidak melaksanakannya. Ini sudah Minggu ke 3, tinggal satu minggu lagi, masih ada yang belum mengusulkan. Nanti masing-masing kepala daerah akan kita undang khusus untuk mempertanggungjawabkannya, menjelaskan kenapa tidak atau belum mengusulkan,” tegas Tomsi Tohir Balaw.

Selanjutnya, dirinya menegaskan fokus pemerintah dalam menekan harga sejumlah komoditas yang saat ini mengalami kenaikan. “Kalau telur dan ayam ras itu masih dalam batas toleransi. Yang utama adalah beras, minyak kita, cabai merah dan cabai rawit. Oleh sebab itu, kita fokus pada empat jenis barang tersebut supaya bisa dalam waktu singkat harganya akan lebih baik atau menurun,” jelasnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, turut menyampaikan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau seringkali menjadi penyumbang andil inflasi tertinggi, terutama pada bulan-bulan menjelang Idul Adha, kecuali pada Juni 2024.

Pada Juni 2024, terang Pudji Ismartini, terjadi deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang dipicu oleh penurunan harga bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
“Sementara itu, menurut kelompok komponen, komponen inti selalu memberi andil inflasi, sedangkan komponen bergejolak inflasi pada 2021-2023 tetapi deflasi pada 2024,” urainya. (ian/han)

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.